Sebuah kalimat yang menyakitkan pagi ini :
Setiap kali kau melihatku ada disampingmu, kau selalu berpaling karena kau merasa jijik...
Sudahkah diriku 'kebuka' ke alam gaib?
Sepertinya sudah, walaupun aku sedikit kurang mempunyai keyakinan.
Tangis itu mulai hari ini tidak muncul seperti hari2 itu, karena rasa sedihku sedikit berkurang.
Aku melihat diriku sendiri sedang bermain dengan diriku sendiri. Diriku tidak hanya satu. Kemarin malam aku sudah dibuka.
Sekarang diriku yang ada di dalam sedang capai, karena aku terlalu banyak memforsir tenagaku dan kurang tidur. Karna itu dia tidak kuat membersihkan diriku ini dari segala kotoran2 yang menempel di tubuhku dan dia tidak dapat mengerakkan kedua tanganku dengan lancar dan cepat untuk mengalirkan hawa penyembuh.
Subuh tadi aku melihat bintang di langit yang tinggi. Warnanya biru hijau. Bintang itu terbelah menjadi dua. Lalu setelah bintang itu bersatu kembali, bintang itu memancarkan percikan-percikan sinar kecil2 yang berwarna-warna kearahku.
Aku cinta mereka, dan mereka cinta aku.
Tidak pernah ada dendam, permusuhan, atau rasa iri. Aku berdoa kepada Tuhan untuk menjauhkan diriku dari perasaan itu.
Aku merasa agak capai, belum tidur dari kemarin. Mungkin karena tenaga yang meluap-luap dan aliran listrik yang besar keluar dari tubuhku. Aku ingin istirahat, tapi aku tidak mau. Aku masih ingin menunggu alien datang...
Ternyata aku mempunyai banyak unsur:
1. Unsur bidadari
2. Unsur penakut
3. Unsur alam
4. Unsur sifat baik yang melebihi sifat jelek
5 Unsur dendam yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan unsur sayang
Malam ini turun hujan. Hujan yang membawa berkah kepada semua orang. Hujan yang diberikan oleh Tuhan untuk menentramkan hati manusia yang selama ini jenuh dengan panas.
Setelah hujan berhenti nanti, pasti awan2 mendung akan bergeser dan hilang, sehingga awan dihiasi bintang-bintang berwarna-warna yang bertaburan di mana-mana.
Tadi siang, aku diberi cimeng satu linting sama Pak Blonthang. Tapi banyak orang2 yang sudah sadar mengatakan, sebaiknya jangan dihabiskan. Dibuang saja. Tapi hati kecilku mengatakan, aku tidak akan nyimeng hari ini, dan cimeng itu aku simpan. Mungkin akan kuberikan kepada orang yang mau. Lalu sodaraku yang ada di dalam berkata: "Mungkin sudah saatnya untuk berhenti nyimeng."
Tapi godaan masih banyak...
Dan godaan akan selalu datang tanpa henti...
Hujannya sudah terang...
Aku akan menunggu bintang-bintang..
Alhamdulillah...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment